Kontak

Abustomih (Marketing Manager) BB: 26eefd5b E: abustomih@yahoo.com
(HP: 08788 96 45 413) (Telp: 021 7499 142) (Fax: 021 7499 141)

Jumat, 02 Januari 2015

Jenis Sapi : For Your Information.

Penjelasan Singkat Tentang Sapi Sapi adalah binatang yang termasuk ke dalam ras hewan Bovinae. Biasa dipanggil lembu. Banyak orang memelihara sapi untuk diambil susu nya(diperah) dan diambil dagingnya sebagai makanan sehari - hari. Disamping itu sapi juga sangat bermanfaat bagi manusia karena dapat dijinakkan dan mudah untuk diarahkan, walaupun nenek moyang nya merupakan hewan yang liar. Hingga saat ini banyak masyarakat kita yang menggunakan sapi sebagai penggerak dan alat transportasi. Para petani menggunakan sapi sebagai penggerak alat untuk membajak sawah dan itu sangat memudahkan petani. Sapi juga lekat sebagai mata pencaharian masyarakat. Di zaman dahulu, selain kuda, sapi sangat berguna sebagai alat transportasi antar desa. Namun, sapi juga merupakan hewan yang disakralkan, beberapa suku di Indonesia mempercayai sapi sebagai hewan yang suci dan sakral. Mereka menggunakannya dalam berbagai acara perayaan dan ritual tahunan. jenis sapi di dunia | ternak sapi | usahaternak Persilangan jenis sapi di dunia menciptakan banyak varian unggul Sekarang, sapi adalah salah satu komoditas paling unggul di beberapa negara termasuk Indonesia. Banyaknya jenis sapi yang tersebar di berbagai belahan dunia menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Apalagi setiap tahunnya umat muslim merayakan hari raya qurban, mau tidak mau hal ini juga berpengaruh terhadap naiknya pamor sapi pedaging sebagai hewan yang dapat digunakan sebagai bisnis. Namun, walaupun tidak di hari raya qurban pun, sapi sudah seperti kebutuhan sehari - hari dan banyak orang menginvestasikan uangnya untuk memelihara dan beternak sapi unggul. Sebelum masuk lebih dalam untuk bisnis dan ternak sapi, ada baiknya kita pelajari terlebih dahulu mengenai jenis jenis sapi yang ada di dunia Jenis Sapi di Dunia Bila dikelompokkan berdasarkan pemeliharaan dan pembesarannya. Jenis sapi di dunia dapat digolongkan ke dalam tiga kategori. yaitu : Sapi Potong / Pedaging Sapi Perah Sapi Pekerja Dari tiga kategori tersebut yang paling banyak prosentase nya di Indonesia adalah jenis jenis pedaging dan perah. Untuk tipe pekerja jarang digunakan karena di zaman modern ini fungsi sapi sebagai pekerja telah digantikan oleh mesin. Oke, langsung saja kita bahas satu persatu apa saja sapi - sapi yang ada di dunia : Jenis Sapi Potong & Pedaging Sapi Ongole Sapi ini merupakan sapi impor yang berasal dari negara India dan sudah banyak dikembangbiakkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Sapi ini memiliki pertumbuhan yang tergolong lambat, karena mencapai dewasa lebih dari tiga tahun. Bobot ongole jantan mencapai 600kg sedangkan yang betina sekitar 300kg. Ciri utama sapi ini adalah gelambir yang ada di lehernya. Sapi ongole hanya termasuk dalam kelompok sapi berukuran sedang. Kebanyakan berwarna putih dan hitam.
Sapi Brahman Sama seperti sapi Ongole, sapi brahman adalah salah satu dari berbagai jenis sapi dari India. Sapi Ongole bisa dibilang adalah turunan dari keluarga sapi brahman yang termasuk famili Indicus. Terlihat dari ciri yang sama yaitu memiliki punuk besar dan gelambir di leher. Sapi brahman termasuk sapi yang mempunyai daya tahan sangat baik, dalam berbagai pergantian cuaca ekstrim dan kekeringan, sapi ini masih dapat bertahan. Sapi ini mampu mencapai berat dan ukuran lebih besar dari ongole, yaitu dapat mencapai berat 1 ton atau 1000 kg. Dan brahman betina rata - rata mencapai berat 500 kg atau setengah ton. Dalam segi warna sapi brahman berbeda dengan ongole, kebanyakan brahman berwarna coklat, merah, abu abu dan hitam. Banyak tersebar dan diternak sebagai jenis sapi pedaging.
Sapi Angus Sapi angus adalah sapi yang berasal dari Eropa, tepatnya dari daerah Inggris. Namun negara kita mengimpor sapi ini dari Selandia Baru. Ciri utama sapi angus adalah tubuhnya yang besar hitam dan kekar berisi namun tidak bertanduk. Sapi pedaging angus jantan mampu mencapai berat hampir 1100 kilogram. Sedangkan angus betina dewasa memiliki berat hingga 700 kilogram. Terkenal karena mutu dan kualitas dagingnya yang baik. Tidak banyak lemak di satu bagian.
Sapi Brangus Anda pasti sudah paham apa arti brangus. Ya, brangus adalah persilangan antara sapi angus dan brahman dari India. bentuk tubuh dan warna sama dengan sapi angus, tetapi berbeda dengan angus, sapi brangus memiliki tanduk kecil di kepalanya. Tujuan persilangan ini adalah untuk menciptakan genetik angus yang memiliki daya tahan lebih baik dan tidak rewel dengan pakan. Dan juga tetap memiliki kualitas daging yang sangat baik sesuai warisan genetik sapi angus dari Inggris.
Sapi Shorthorn Merupakan sapi yang berasal dari Inggris, bentuk tubuh berbeda sekali dengan angus dan ongole, terkesan lebih seimbang dengan punggung yang lurus dan tidak terlalu kekar. Nama shorthorn menandakan tanduknya yang pendek, namun beberapa jenis sapi shorthorn ada yang tidak bertanduk. Bulu sapi shorthorn bercorak bintik bintik kecil berwarna putih dan merah. Walaupun terkesan tidak kekar, namun sapi ini memiliki bobot setara dengan sapi angus yaitu mencapai 1100 kg. Sapi Hereford Sapi ini menambah panjang daftar jenis sapi dari negara Inggris. Sapi hereford terlihat unik dikarenakan corak warna di tubuh dan di kepala berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri. Pada bagian muka depan hingga perut berwarna putih dan badan samping hingga kaki berwarna coklat. Bentuk badan yang kekar dan panjang menunjukkan ciri sapi dari Eropa. Berat tubuh sapi ini mencapai 900 kilogram untuk penjantan, dan betina dapat mencapai 750kg. Sapi Murray Grey Sapi yang dikembangkan di Australia, tepatnya di Lembah Murray. Persilangan antara sapi Angus dan sapi shorthorn dari Inggris. Proporsi tubuhnya sama persis dengan sapi angus namun memiliki bulu berwarna abu - abu seperti domba dan tidak bertanduk. Berat rata - rata yang mampu dicapai adalah 1200 kg untuk murray grey jantan, dan betina sekitar 700 kg. Sapi Beefmaster Adalah sapi yang pertama kali dikembangkan di AS, hasil persilangan antara sapi brahman jantan dengan sapi betina shorthorn ataupun hereford dari Inggris. Sapi ini bertubuh besar khas sapi Eropa dipadu dengan ketahanan tubuh yang baik terhadap lingkungan dan cuaca. Bulunya berwarna coklat kemerahan bercampur dengan putih kecil dan terdapat punuk pula seperti sapi brahman. Sapi Droughmaster Sapi ini sangat terkenal sebagai komoditas ekspor negara Australia. Berasal dari persilangan antara Sapi shorthorn jantan dari inggris dan brahman betina dari India. Sehingga terbentuklah sapi dengan kualitas daging yang sangat baik. Di Indonesia sapi ini juga banyak dikembangkan sebagai sapi unggulan. Ciri khas nya adalah warna coklat kemerahan merata di seluruh tubuhnya. Berat mencapai 950kg untuk jantan dan 725 untuk betina. Sapi Santa Gertrudis Sapi ini adalah kebalikan dari persilangan sapi droughmaster, yaitu antara sapi shorthorn jantan dan brahman sebagai betina. Mulai diperkenalkan di Amerika Serikat, tepatnya di Texas. Sekilas sapi ini sangat mirip dengan sapi droughmaster dari Australia karena warna bulu nya yang coklat kemerahan merata. Namun genetik dari brahman kebanyakan lebih dominan membuat sapi ini memiliki daya tahan yang sangat baik jika dibandingkan dengan sapi pedaging dari Eropa. Bobot sapi santa getrudis sama dengan droughmaster. Sapi Simmental (Sapi Metal) Sapi simmental adalah sapi yang berasal dari eropa, tepatnya dari Switzerland, merupakan tipe sapi yang serbaguna. Pada awal abad ke 19 sapi ini dikembangbiakkan untuk diambil susu nya, dijadikan pekerja dan juga sebagai pedaging. Walaupun terlihat garang dan kekar, namun sapi simmental adalah sapi yang paling jinak dan mudah untuk diarahkan. Warna identik dengan coklat di tubuh dan samping leher. Sedangkan warna depan kepala dan bulu di telapak kaki adalah putih. Berat yang dapat dicapai sapi metal jantan adalah 1200kg dan betina sekitar 800kg.
Sapi Limmousine Adalah sapi yang terkenal dengan prosentase besar dagingnya dan banyak dikenal sebagai sapi pedaging terbaik. Berasal dari Perancis, sapi ini memiliki tingkat pertambahan daging paling tinggi diantara sapi potong lainnya. Hanya dalam waktu kurang dari dua tahun, sapi ini dapat mencapai bobot 800 - 900 kg. Dan menjelang tahun ketiga, sapi ini dapat mencapai bobot hampir 1,5 ton untuk pejantan. Ciri sapi limousine adalah bertanduk kecil lengkung, tubuhnya besar tebal dan bulunya yang merah rata. Warna bulu di sekitar telapak kaki sedikit putih namun tidak setebal sapi simmental.
Sapi Charolais Sapi ini cukup terkenal di kalangan peternak sapi karena dikenal dengan posturnya yang tinggi besar dengan bulu warna perak terang kecoklatan dan tanduknya yang panjang. Dikenal pula sebagai sapi pedaging terbesar di dunia dengan tinggi melebihi 3 meter yang pernah tercatat. Berasal dari Perancis, dan akhirnya juga dikembang biakkan di AS. Berat jantan dapat melebihi 1,5 ton dan betina mencapai 950 kg. Kecepatan pertambahan dagingnya juga secepat sapi limousine yang juga berasal dari Perancis. Sapi Charbray Setelah dikembangkannya sapi Charolais di Amerika Serikat, muncullah jenis sapi baru yaitu charbray hasil peranakan dari charolais dengan sapi brahman dari India. Ciri tubuh sapi ini adalah bulu berwarna krem namun terdapat punuk dan tanduk kecil. Berbeda dengan charolais asli yang memiliki tanduk panjang. Bobotnya juga menyamai sapi charolais yaitu mencapai 1,4 ton untuk charbray jantan, dan betina 900 kilogram. Sapi Peranakan Ongole (PO) Merupakan varian sapi berkulit putih yang paling banyak dikembang biakkan di pulau Jawa. Berasal dari persilangan antara sapi ongole dari Sumba dengan sapi domestik jawa. Ini terlihat dari punuk dan gelambirnya, namun tidak sebesar ongole asli. Kebanyakan peternak memelihara sapi PO karena harganya yang cukup terjangkau namun memiliki kombinasi antara daya tahan ongole dan tenaga khas sapi lokal sehingga dapat digunakan sebagai pekerja disamping diambil dagingnya. Selain itu sapi ini juga cepat pulih setelah masa reproduksi.
Sapi Aceh Adalah salah satu sapi pedaging lokal unggul. Hasil persilangan antara sapi lokal dengan sapi ongole. Untuk jenis sapi lokal, sapi aceh tergolong memiliki bobot yang berat. Untuk jantan mencapai 450 kg dan betina 275 kg. Baik sekali untuk sapi potong. Warna merah kecoklatan mewakili warna sapi lokal dengan punuk kecil khas ongole. Jenis Sapi Perah jenis sapi perah | ternak sapi | usahaternak Persilangan sapi perah lokal meningkatkan produksi susu nasional Sapi Frisian Holstein (FH) Populer disebut sapi holstein, merupakan sapi yang paling baik sebagai sapi perah. Berasal dari daerah Frisland, Holland. Namun banyak pula ditemukan di daerah Selandia Baru dan Australia. Ciri khas yang paling terlihat dari sapi ini adalah warna hitam putih yang ada di tubuh dan kepalanya. Walaupun tidak dapat tumbuh sebesar sapi potong Eropa, namun untuk ukuran sapi perah, dagingnya juga dapat diandalkan. Bobot FH dewasa hanya dapat mencapai 800 kilogram. Di Indonesia produksi susu sapi holstein sangat tidak maksimal, berbeda dengan di negara asalnya Belanda. Sehingga para peternak banyak yang beralih ke sapi Grati. Sapi Grati Sapi grati adalah jenis sapi perah hasil persilangan antara sapi FH dengan sapi lokal, diantaranya sapi jawa, sapi PO dan sapi madura. Sapi ini banyak dikembangkan karena kurang maksimalnya produksi susu sapi FH. Sapi ini hanya dapat diandalkan sebagai sapi perah karena produksi susu nya lebih tinggi dari FH namun karena perawakan yang lebih kecil dari FH, membuat sapi ini kurang tepat jika digunakan sebagai sapi potong. Warna hampir sama dengan sapi FH namun tidak secerah FH. Sapi Jersey Berasal dari Pulau Jersey, Inggris, sapi ini tergolong kecil diantara sapi Eropa lainnya. Bobot rata - rata sapi jersey jantan hanya 650 kg. Bandingkan dengan sapi angus yang beratnya dua kali lipatnya. Walaupun banyak diternak sebagai sapi perah di Inggris karena produksi susu nya yang sangat tinggi, di negara kita hampir tidak ada peternak yang mengembang biakkan sapi jersey ini. Ciri nya adalah bulunya yang berwarna coklat bercampur putih tipis. Sapi Guernsey Juga merupakan sapi perah yang berasal dari Inggris Selatan. Lebih jinak dan lebih kokoh daripada sapi jersey. Berat dewasa guernsey jantan mencapai 700kg dan betina berkisar antara 400 - 500 kg. Ciri umumnya yaitu bulu berwarna coklat kekuningan bercampur hitam dan putih. Tanduknya mengarah ke atas. Sapi Guermey Hampir sama dengan sapi guernsey dan juga berasal dari negara Inggris. Warna kekuningan sama dengan guernsey dan belang putih ada di kepala, pergelangan kaki dan bagian samping perut dengan tanduk menghadap ke depan. Berat dan bentuk tubuh menyerupai guernsey. Sapi Ayrshire Adalah sapi perah impor dari Eropa, tepatnya dari Skotlandia. Proporsi tubuh lebih kokoh dan lebih besar sedikit dibandingkan sapi jersey dan sapi guernsey. Bobot ayrshire jantan dapat mencapai 800kg dan sang betina 550kg. Perbedaan warna dengan jersey dan guernsey adalah bulunya yang cenderung merah dengan campuran putih. Tanduknya juga lurus dengan kepala dan mengarah ke atas. Sapi Brown Swiss Masa laktasi dan produksi susu nya tergolong yang tertinggi. Lebih kokoh daripada sapi perah impor dari Inggris, karena tulangan yang lebih besar. Berat jantan mampu mencapai 850 kilogram dan brown swiss betina sekitar 600 kilogram. Karakteristiknya yang tenang membuatnya mudah untuk dipelihara, dan memiliki daya tahan luar biasa khas sapi pedaging. Warna khas nya adalah warna bulu coklat sedikit abu - abu dengan warna hitam di ujung kepala, kaki dan bagian ekornya. Sapi brown swiss juga dapat digunakan sebagai sapi potong karena ukuran tubuhnya yang tergolong besar dan memenuhi standar. Sapi Sahiwal Sapi ini adalah sapi impor dari India yang produksi susu nya cukup tinggi diantara jenis sapi perah India lainnya. Bulunya berwarna coklat kemerahan dan bercampur dengan warna putih. Jika dibandingkan dengan sapi perah eropa, ciri sapi India sangat kentara dengan adanya ambing/gelambir yang besar di leher. Juga kaki nya yang cenderung tidak panjang dibandingkan dengan panjang tubuhnya. Namun kelihatan lebih sedikit berotot di bagian dada. Beratnya tergolong sedang, yaitu jantan berkisar 500 - 550 kilogram dan betina 350 kilogram. Sapi Red Shindi Berasal dari India. Sapi jenis ini terbiasa hidup di habitat yang gersang dan bersuhu udara tinggi. Dibandingkan dengan sahiwal, tubuhnya sedikit lebih kecil dan pertumbuhannya tidak secepat sahiwal. Warna bulu hampir sama dengan sahiwal dengan bentuk tubuh yang sama pula. Perbedaannya hanya pada produksi susu yang lebih kecil daripada sapi sahiwal. Beratnya juga berkisar antara 500 kilogram untuk pejantan, dan betinanya adalah 300 kg. Sapi Australian Milking Zebu (AMZ) Sama seperti namanya, sapi ini adalah sapi perah impor dari Australia hasil peranakan sapi jersey dengan sapi India sahiwal/red shindi. Persilangan ini menghasilkan sapi yang tahan penyakit dan suhu panas dibarengi produksi susu yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sapi sahiwal dan sapi jersey sendiri. Warna bulunya coklat sawo matang bercampur putih tak berpunuk. Jenis Sapi Pekerja jenis sapi pekerja | ternak sapi | usahaternak Sapi bali merupakan jenis sapi pekerja terbaik di dunia Sapi Bali Sapi bali adalah cerminan sapi pekerja yang sesungguhnya. Kuat, otot yang besar dan mengandung sedikit lemak. Kulitnya tebal dan daya tahan luar biasa. Mengandung keturunan dari sapi liar atau banteng. Ciri utama adalah warna kecoklatan merah bata untuk sapi bali muda, setelah dewasa warna akan lebih gelap hingga menjadi coklat kehitaman. Sapi bali merupakan produk asli Indonesia. Selain sebagai penarik bajak pada ladang pertanian, biasanya juga digunakan sebagai sapi pedaging karena tubuhnya yang besar dan berisi.
Sapi Madura Sapi madura adalah hasil peranakan dari sapi bali dengan jenis sapi impor ongole dan sapi lokal jawa. Oleh karenanya sapi madura memiliki warna bulu coklat khas sapi bali dan berpunuk sedang seperti sapi ongole untuk si jantan. Tubuhnya relatif kecil dengan berat hanya kisaran 250 sampai 300 kilogram. Walaupun terglong kecil, tenaga nya sangat besar sehingga banyak digunakan sebagai sapi pacuan / karapan sapi khas madura. Kurang cocok digunakan sebagai sapi potong dikarenakan terlalu kecil prosentase dagingnya.
Demikian tadi artikel terlengkap kami mengenai jenis - jenis sapi dan berbagai macam sapi yang ada di dunia. Beberapa sapi impor di atas adalah jenis sapi ternak yang banyak dikembangkan juga di Indonesia. Baik itu melalui perkawinan alami maupun kawin suntik demi terciptanya sapi dengan kualitas unggul. Meskipun masyarakat kita sekarang banyak meminati sapi berbadan besar seperti limousin untuk sapi pedaging, namun sapi lokal juga tidak sepi peminat. Banyak masyarakat pedesaan yang mengembang biakkan sapi bali dan sapi madura karena harganya yang relatif murah dengan kualitas yang baik. Kami memohon maaf tidak dapat menampilkan gambar masing masingnya. Akan kami tampilkan pada postingan selanjutnya. Semoga artikel kami mengenai jenis sapi unggulan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan sahabat sekalian. sumber : usahaternak.com

Kamis, 01 Januari 2015

Tanya Jawab Seputar Qurban


Pengertian qurban secara terminologi syara' tidak ada perbedaan, yaitu hewan yang khusus disembelih pada saat Hari Raya Qurban ('Idul Al-Adha 10 Dzul Hijjah) dan hari-hari tasyriq (11,12, dan 13 Dzul Hijjah) sebagai upaya untuk mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Dalam Islam qurban disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Saat itu Rasulullah keluar menuju masjid untuk melaksanakan shalat 'Idul Adha dan membaca khutbah `Id. Setelah itu beliau berqurban dua ekor kambing yang bertanduk dan berbulu putih. Hukum Berqurban Hukum berqurban adalah sunnah muakkadah bagi kita artinya kesunnahan yang sangat ditekankan namun bagi Rasulullah Saw berqurban adalah wajib sebagai kekhususan beliau. Kesunnahan tadi terbagi dua ada kalanya sunnah kifayah yaitu bagi tiap-tiap muslim yang sudah baligh, berakal, memiliki kemampuan untuk berqurban dan hidup dalam satu keluarga. Artinya jika ada salah satu anggota keluarga berqurban, maka gugurlah tuntutan untuk berqurban dari tiap-tiap anggota keluarga itu. Namun tentunya yang mendapat pahala qurban adalah khusus bagi orang yang melakukannya.

Dan ada kalanya hukum qurban sunnah 'ain yaitu bagi mereka yang hidup seorang diri, tidak memiliki sanak saudara. Atau dengan kata lain sunnah 'ain adalah sasaran kesunnahannya ditujukan pada indifidu atau personal semata. Yang dimaksud 'memiliki kemampuan' disini adalah orang yang memiliki harta yang cukup untuk dibuat qurban dan cukup untuk memenuhi kebutuhannya pada hari raya Idul Adha dan hari-hari Tasyriq. Bahkan Imam As Syafi'i berkata, "Saya tidak memberi dispensasi / keringanan sedikitpun pada orang yang mampu berqurban untuk meninggalkannya". Maksud perkataan ini adalah makruh bagi orang yang mampu berqurban, tapi tidak mau melaksanakannya (lihat: Iqna' II/278) Meskipun hukum qurban adalah sunnah, namun suatu ketika bisa saja berubah menjadi wajib, yaitu jika dinadzarkan. Maka konsekwensinya jika sudah menjadi qurban wajib dia dan keluarga yang dia tanggung nafkahnya tidak boleh mengambil atau memakan sedikitpun dari daging qurban tersebut. Waktu Pelaksanaan Kurban Waktu pelaksanaan kurban adalah seusai melakukan sholat Idul Adha, 10 Dzul Hijjah sampai terbenamnya matahari pada akhir hari Tasyriq yaitu 13 Dzul Hijjah. Jadi tersedia waktu selama empat hari.

Sedangkan teknis penyembelihan hewan kurban, orang yang berkurban boleh melakukannya sendiri, sebagaimana hal ini dilakukan oleh Rasulullah saw. Boleh pula penyembelihannya diwakilkan kepada yang lebih ahli, sebagaimana beliau mengizinkan sayyidina Ali bin Abi Thalib untuk menyembelih hewan kurban beliau. Dan jika penyembelihan itu diwakilkan kepada orang lain, maka dianjurkan kepada orang yang berkurban untuk menyaksikan proses penyembelihan, sebagaimana perintah Beliau kepada puterinya As Sayyidah Fatimah. Pembagian kurban. Daging kurban disyaratkan untuk dibagikan mentah, agar oleh si penerima yang berhak, dapat digunakan sesuka hatinya atau menjualnya. Maka tidak cukup dengan mengundang fakir miskin dan disuguhkan kepada mereka masakan dengan daging kurban tersebut. Mengenai pembagian daging kurban, asalkan bukan kurban nadzar, maka orang yang berkurban berhak mengambil sebagian daging kurban dan selebihnya dibagikan (disedekahkan) kepada fakir miskin. Sebagian ulama berpendapat, daging kurban didistribusikan menjadi 3 bagian, sepertiga dimakan oleh yang berkurban, sepertiga lagi untuk disimpan oleh yang berkurban dan sepertiga yang lain disedekahkan kepada fakir miskin atau orang lain. Sementara imam Syafi’I dalam qoul jadidnya berpendapat, sepertiga untuk dimakan sendiri dan dua pertiganya untuk disedekahkan.

Adapun salafush shalih mereka menyukai membagi tiga bagian, sepertiga untuk dimakan sendiri, sepertiga disedekahkan kepada fakir miskin dan sepertiga lagi dihadiahkan kepada orang yang kaya. Sementara menurut pendapat Imam Ibnu Qasim Al Ghizi, yang paling utama adalah menyedekahkan seluruh daging kurban tersebut, kecuali sekedar beberapa suapan saja bagi yang berkurban untuk mendapat keberkahan (At Tabarruk) dengan kurban itu. Adanya hak orang yang berkurban mengambil daging kurbannya itu tidaklah mengurangi nilai ibadah kurbannya. Oleh karena nilai kurbannya telah terwujud pada proses penyembelihan, penumpahan darah hewan kurban. Perbuatan yang dilarang dalam hal ini adalah menjual daging kurban sekalipun kulitnya atau memberikan upah berupa sebagian daging kurban kepada orang yang diserahi menyembelih. Tapi jika kurban itu dinadzarkan, seperti dia mengatakan: “ wajib kepadaku agar aku berkurban untuk Allah”, atau “Aku bernadzar akan berkurban”, atau, “ binatang ini aku jadikan sebagai kurban”, maka dengan kalimat-kalimat itu dia telah dianggap bernadzar atau dengan kata lain menjadi wajib baginya berkurban, dan dalam hal ini, dia tidak boleh nantinya setelah disembelih untuk mengambil bagian dari daging kurbannya sekalipun sedikit, demikian pula tidak boleh mengambilnya orang-orang yang berada dalam tanggungan nafakahnya, seperti anak dan isterinya.

Kesunnahan saat menyembelih Disunnahkan pada saat menyembelih beberapa hal, diantaranya: membaca basmalah dan sholawat kepada Rasulullah sebelum menyembelih, menghadap ke kiblat dan binatang kurban juga dihadapkan ke kiblat, mengucapkan takbir 3 kali sebelum basmalah atau sesudahnya, seperti dikatakan imam Al Mawardi dan juga disunnahkan untuk berdoa agar kurban tersebut diterima oleh Allah, seperti dia berdoa: “ Ya Allah inilah kurban dariMu dan untukMu, maka terimalah kurban ini”, maksudnya adalah “ Ya Allah binatang kurban ini sebagai nikmat dariMu kepadaku dan aku mendekatkan diriku kepadaMu dengannya maka terimalah ini” Disunnahkan bagi yang hendak berkurban untuk tidak memotong rambutnya, bulu ketiak dan kukunya pada tanggal 10 Dzul Hijjah sampai dia menyembelih binatang kurbannya.

Binatang yang dikurbankan Binatang yang dikurbankan adalah ternak tertentu yang telah ditentukan oleh syari’, yaitu kambing, sapi (lembu) dan onta. Satu kambing untuk satu orang, sedangkan satu sapi dan onta cukup untuk 7 orang. Artinya boleh berkurban secara patungan tetapi terbatas untuk sapi dan onta, masing-masing untuk 7 orang. Ini adalah pendapat imam Syafi’I, Ahmad, Sufyan Ats Tsauri dan Ibnul Mubarak, disasarkan pada hadits Abu Dawud dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah bersabda (yang artinya): “ Seekor sapi patungan dari tujuh orang dan seekor onta juga patungan dari tujuh orang “. Dan yang paling utama adalah berkurban dengan onta, kemudian sapi dan kemudian kambing. Onta disyaratkan berumur 5 tahun yang menginjak ke 6 tahun. Sapi berumur 2 tahun yang menginjak ke 3 tahun. Domba (kibas) berumur 1 tahun menginjak ke 2 tahun dan kambing kacang berusia 2 tahun menginjak ke 3 tahun. Jika dilihat dari warna bulu binatang kurban, maka yang paling utama adalah yang berwarna putih kemudian kuning kemudian cokelat muda (seperti warna tanah) kemudian merah kemudian belang (hitam putih) kemudian hitam. Juga disyaratkan binatang-binatang tersebut tidak cacat, seperti: salah satu matanya picek yang tampak atau buta, atau kakinya timpang atau pincang yang jelas kepincangannya, atau binatang itu terkena penyakit yang jelas sehingga tampak kurus atau dagingnya rusak karena penyakit itu, atau telinganya putus atau sebagiannya atau diciptakan memang tanpa telinga atau semua ekornya atau sebagiannya terputus, maka kesemuanya ini menjadikan kurbannya tidak cukup (tidak sah). Tapi jika binatang itu tidak bertanduk atau tanduknya pecah atau dua buah pelirnya terputus, tetap dibolehkan berkurban dengan binatang tersebut. Dan dikatakan sudah cukup dan sah. Wallahu A’lam . Maraji’: Kitab Hasyiyah Al Baijuri juz II, hal. 295-302 dan sumber lain.

Pertanyaan Seputar Qurban Pertanyaan: Apakah boleh si pemotong qurban untuk mengambil bagian kaki dan kepala qurban itu ? Jawaban: Yang dimaksud si pemotong qurban dalam hal ini tentu adalah orang yang diwakilkan untuk memotong atau menyembelihnya bukan pemilik qurban itu sendiri. Jika si pemotong diberikan kaki dan kepala atau kulit sebagai upah pemotongan, maka hukumnya tidak boleh. Karena dengan demikian berarti bagian itu dijual. Sedang orang yang menjual bagian qurbannya maka tidak ada udhiyah / qurban baginya, atau dengan kata lain tidak sah qurbannya. Adapun memberikan si pemotong kepala dan kaki atau kulit tadi sebagai shadaqah atau hadiah yang tidak dikaitkan dengan pemotongan, sedang upahnya dibayar tersendiri dan ditanggung yang berqurban, maka boleh dan tidak ada larangan padanya. Dalam kitab Busyral Karim (II/128) disebutkan, "Tidak boleh menjual sedikitpun bagian dari qurban dan tidak boleh memberikan si pemotong bagian qurban sebagai upahnya walaupun kulit. Tetapi ongkos atau upah pemotongan itu ditanggung oleh orang yang berqurban". Oleh karena itu sebaiknya bagi panitia Qurban, selain menerima qurban juga memberitahukan bahwa orang yang berqurban harus membayar upah pemotongannya.

Pertanyaan: Bolehkah orang yang sudah menerima daging qurban kemudian menjualnya kepada orang lain?. Jawaban: bagi orang yang berqurban, tidak boleh menjual sedikitpun bagian dari qurbannya. Adapun orang yang menerima qurban, jika dia adalah faqir miskin maka setelah qurban itu berada di tangannya jadilah itu haknya seperti daging biasa. Oleh karenanya boleh orang yang faqir atau miskin tadi menjualnya, tetapi harus dijual kepada orang islam. Adapun orang kaya, jika mereka dikirimi atau diberikan qurban, maka dia hanya boleh mempergunakan daging tadi sebagai makanan atau jamuan atau disedekahkan kepada orang lain. Tidak boleh dia menjualnya. (Busyral Karim II/128)

Pertanyaan: Yang diharamkan untuk makan daging qurban/aqiqah yang wajib atau nadzar, apakah khusus bagi orang yang qurban/aqiqah saja, ataukah juga keluarganya yang masih wajib dinafkahi? Jawaban: Yang diharamkan adalah orang yang qurban/aqiqah wajib atau nadzar dan juga orang yang wajib dinafkahinya, termasuk anak dan isterinya. Referensi: Al Baajuri II/300

Pertanyaan : daging qurban wajib setelah diterima oleh yang berhak kemudian diberikan kembali kepada orang yang qurban, apakah orang yang qurban tidak boleh memakan daging tersebut? Jawaban: Boleh, karena daging itu sudah dimiliki oleh orang yang berhak tadi, dan setelah dimilikinya maka dia berhak menggunakan daging itu untuk apapun. Jadi jika diberikan lagi kepada orang yang berkurban maka boleh-boleh saja dan boleh memakannya, karena sekarang daging itu sudah tidak menjadi daging kurban lagi, tetapi menjadi daging hibbah atau shodaqah. Referensi : Al Baajuri II/302

Pertanyaan : apakah dibolehkan memindahkan hewan qurban dari daerahnya orang yang berqurban ke daerah lain? Jawaban: Boleh, baik hewan tersebut sudah disembelih atau belum. Referensi: Kifaayatul Akhyar II/242, Itsmidul ‘Ainain hal.78

Pertanyaan: Bolehkan menjual tanduk dan kikil (teracak, jawa) dari hewan qurban wajib untuk ongkos orang yang mengurusinya? Jawaban: Tidak boleh, sekalipun dari hewan qurban sunnah. Referensi: Al Baajuri II/311, I’anatuth Thalibin II/333

Pertanyaan : Bolehkah aqiqah untuk salah seorang anak sekaligus diniati sebagai qurbannya anak tersebut? Jawaban: kalau aqiqah dan qurbannya itu sama-sama sunnah dan kambingnya satu, dalam hal ini ada perbedaan pendapat, menurut imam Ibnu Hajar Al Haitami tidak boleh sedangkan imam Ar Romli mengatakan boleh. Begitu pula jika kambingnya dua atau lebih tapi diniati sekaligus, artinya tidak ditentukan mana yang untuk aqiqah dan mana yang untuk qurban, maka juga khilaf antara ulama seperti diatas. Tapi kalau kambingnya dua atau lebih dan masing-masing ditentukan, mana yang untuk aqiqah dan mana yang untuk qurban maka sah/ boleh, tidak ada khilaf antara ulama. Referensi: Al Baajuri II/304, Al Qulyubi IV/255, Itsmidul ‘Ainain hal.77

Pertanyaan: Bolehkah kulit kambing kurban dimiliki (diambil) oleh sebagian orang dari panitia kurban, yang juga mereka telah memperoleh pembagian dagingnya? Jawaban: Boleh kulit kambing diberikan kepada mereka, dalam hal ini yang dilarang baik dalam kurban wajib atau sunnah, adalah menjual sebagian daging atau kulit kurban atau menjadikan kulit atau kikilnya sebagai upah (ongkos) bagi yang mengurusi penyembelihan. Referensi: Al Baajuri II/302


sumber : madinatuilmi.com